SUMATERA BARAT RAWAN KONFLIK
15-01-2009 /
KOMISI I
Pemilu 2009 beda dengan tahun 2004. Pemilu 2009 akan menggunakan sistem suara terbanyak. Ketua komisi I DPR RI Theo L. Sambuaga yang membidangi Pertahanan, Luar negeri dan Informasi mengingatkan supaya Pemprop Sumbar waspada terhadap potensi konflik.
Tim Komisi I DPR RI meminta Pemprop Sumbar mewaspadai potensi terjadinya gejolak keamanan di daerah ini menjelang penyelenggaraan Pemilu tahun 2009 mendatang.
“Meski Sumbar relatif aman dari berbagai gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) namun kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Potensi gejolak Kamtibmas berpeluang muncul dari aspek manapun karena kegiatan Pemilu ini merupakan kegiatan yang sarat kompetitif, sarat biaya tinggi dan lainnya, sangat tinggi potensi konfliknya†ujar Theo L. Sambuaga dalam pertemuannya dengan jajaran Pemprop Sumbar, Kapolda, Danrem 032, Danlantamal dan Muspida serta Tokoh Adat di Kantor Gubernuran, Senin (15/01).
Komisi I melakukan kunjungan kerja ke Sumbar untuk memantau perkembangan pembangunan serta dinamika masyarakat di daerah menyusul akan berlangsungnya Pemilu 2009. Pada pertemuan tersebut, Kepala Kesbangpol Linmas Sumbar Sudirman Gani memaparkan bahwa secara umum kondisi Kamtibmas Sumbar sangat kondusif.
“Secara umum Sumbar relatif aman. Terkait mekanisme pelaksanaan Pemilu, yang sangat perlu ditingkatkan saat ini adalah sosialisasi tentang istilah contreng, coblos dan lain sebagainya. Ketidakpahaman tentang istilah ini dikuatirkan dapat menimbulkan masalah nantinya, “ ujar Sudirman.
Meski menyebut kondisi di Sumbar relatif aman, namun dia tak menutup peluang meletusnya sejumlah konflik diantaranya karena perkelahian massal akibat perebutan tanah ulayat, sengketa batas nagari dan lainnya.
Senada dengan Pemprop Sumbar Kepala Kepolisian Daerah Sumbar Ino Suripno juga menyatakan secara umum kondisi kamtibmas Sumbar relatif aman . Meski jumlah kejahatan selama tahun 2008 meningkat dibanding dengan tahun 2007 yang hanya 9.636 kasus, namun jumlah kasus yang terselesaikan juga meningkat sebesar 3,03 persen, yaitu 56 persen pada tahun 2007 dan naik menjadi 62 persen tahun 2008 ini.
Meski kondisi kamtibmas Sumbar relatif aman, Kapolda mengisyaratkan kewaspadaan terhadap sejumlah hal, diataranya peluang meningkatnya kriminalitas seiring dengan terjadinya krisis ekonomi global, peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang dapat mendongkrak jumlah kecelakaan lalin, persengketaan tanah ulayat serta konflik batas wilayah.
Sejumlah Kabupaten/Kota di Sumbar yang tinggi tingkat kriminalnya yaitu Padang, disusul Bukittinggi, Kota Solok, Padang Pariaman dan Payakumbuh. Sedangkan daerah yang terendah tingkat kriminalnya yaitu Mentawai, Pasaman dan sawahlunto.
“Disamping itu, Pemerintah daerah perlu mewaspadai dampak krisis ekonomi global dan kaitannya dengan peningkatan kriminalitas. Karena krisis, jumlah penggangguran akan bertambah. Ini dapat memicu peningkatan angka kriminal,†pesan Ino. (hindra)